Lely Leli
Pengertian Emosi: adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
Seorang Trader haruslah memiliki kemampuan untuk mengelola mental serta emosi mereka demi kepentingan tradingnya. Mereka yang gagal disini tidak akan dapat bertahan lama dalam forex. Dan kabar buruknya ini bukan perkara yang mudah. Tidak lebih dari 10% yang mampu bertahan hingga lebih dari 6 bulan dalam bisnis forex trading.
Ada yang cukup melakukan simulai dalam pikiran mereka lalu mereka mampu menjaga pikiran dan emosi mereka tetap sehat dalam bertrading.
Ada juga yang membutuhkan waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun untuk dapat mengelola mental mereka. Lainnya bahkan ada yang tidak dapat melewatinya sama sekali.
Nah berkaitan dengan masalah emosi ini, ada beberapa karakter buruk yang perlu dihindari ketika trading . Jika Anda mempunyai beberapa kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-hari itu menjadi urusan pribadi Kita masing-masing. Namun jika Anda membawa beberapa kebiasaan buruk yang akan disebutkan dibawah ini dalam trading Anda, dalam hitungan hari sampai bulan akan ada kerugian besar karena kebiasaan buruk tersebut.
1. Serakah
Nah ini adalah penyakit pertama bagi mereka yang telah memperoleh profit di forex. Semua orang memiliki kecenderungan untuk menginginkan lebih ketika mereka memperoleh yang namanya uang. Coba bayangkan dalam hitungan menit kita akan dapat profit 2 juta, Bukankah itu adalah sesuatu yang luar biasa? Jika dibandingkan gaji seorang karyawan yang besarnya Rp 2 Juta sebulan, itu artinya mereka hanya akan memperoleh Rp 100 Ribu/ hari dan itu pun setelah mereka bekerja selama 8 jam. Sementara Anda dapat memperoleh 2 Juta Rupiah hanya dalam hitungan beberapa menit saja dikarenakan mata uang bergerak beberapa puluh pips. Bukankah itu luar biasa?
Para pemula yang pernah merasakan manisnya profit ini tentulah menginginkan yang lebih besar lagi.Disinilah masalah keserakahan akan muncul. Menginginkan sesuatu yang lebih tanpa adanya pertimbangan logis dan perhitungan yang cermat seperti modal, kondisi market, dan resiko, itulah yang dimaksud dengan serakah.
Mereka yang terjebak dengan sikap mental serakah mengira setelah mereka memenangkan 1 Juta mereka yang pertama mereka dapat mengulangnya saat itu juga tanpa memikirkan bagaimana kondisi harga saat itu. Dalam keadaan demikian biasanya pertimbangan dan analisa logis sudah dikesampingkan dan pikiran Kita penuh dengan usaha bagaimana untuk memperoleh profit lainnya. Akibatnya adalah membuka posisi baru tanpa memahami bahwa saat itu mungkin saja analisa Kita absurd.
Lalu bagaimana caranya mencegah diri Kita untuk tidak serakah ketika bertrading?
Ada beberapa nasihat sederhana untuk membantu Anda tidak serakah ketika sedang trading:
Setia pada sistem trading Anda. Ini sekaligus mengajarkan Anda untuk disiplin. Apabila kita sudah mantap dan paham dengan TBST , ya pahami dan belajar lagi dengan sungguh-sungguh
Jangan habiskan waktu berlama-lama di depan chart Anda. Ini akan menimbulkan keinginan untuk membuka posisi baru alias gatal tangan.
Miliki pemahaman bahwa tidak semua pergerakan harga harus menghasilkan profit bagi Anda.
Miliki target tertentu dalam trading harian atau mingguan Anda. Jangan terlalu tinggi. Ketika sudah tercapai, tutup platform Anda dan matikan komputer lalu pergilah tidur!
Solusi terakhir: berhentilah memikirkan profit Anda ketika Anda tidur (hei … jangan mengernyitkan dahi begitu dong, saya serius dengan statement ini karena ini juga pengalaman pribadi tidak bisa tidur setelah trading hhhe).
2. Balas Dendam
Nah mereka yang pernah terjebak dalam keserakahan ketika mereka profit biasanya akan mengalami loss dalam trading-trading mereka yang berikutnya. Sampai di sini jikalau masih tidak mau “bertobat” juga maka biasanya akan berlanjut ke masalah psikologis yang berikutnya yang bernama balas dendam. Mereka yang terkena sindrom balas dendam terhadap market biasanya punya pemikiran begini: ”Apa pun yang terjadi, yang penting Saya balik modal dahulu.”
Pertanyaammya balik modal apa ga? Yang ada malah loss…betul ga….
Lalu apa yang harus Kita lakukan jika dalam bulan-bulan pertama Kita bertrading terjadi loss? Yang jelas balas dendam bukan jawabannya. Hal yang terbaik yang dapat Kita lakukan ketika Kita mengalami loss adalah me-review ulang system belajar kekurangan Kita sendiri. Apakah analisa Kita masih tidak akurat? Atau apakah mental Kita belum siao? Bahkan jikalau Kita masih menemukan banyaknya kendala sana sini ketika bertrading real account, jangan merasa malu untuk kembali ke demo. Namun kembalilah dengan rencana yang jelas. Apa yang hendak Kita lakukan di demo? Nah ini yang harus dijawab.
Berikut tips-tips singkat yang mungkin membantu Anda terhindar dari sindrom balas dendam terhadap market:
Tindakan pertama ketika loss: relakan dan pelajari dimana kekurangan Kita.
Bersikap sabar ketika loss sama seperti tenang ketika profit.
Tunggu kesempatan terbaik untuk masuk kembali ke market. Harusnya jika di trading pertama Kita loss maka trading berikutnya lebih hati-hati lagi bukan malah balas dendam.
Jika loss Anda cukup besar, adalah bijak untuk berhenti bertrading sementara waktu sampai Anda benar-benar pulih secara mental dan dapat bertrading kembali dengan kepala dingin.
Pikirkanlah: Bukankah sudah sejak semula Kita mengalokasikan dana forex ini sebagai risk capital? Artinya kalau pun benar-benar hilang Kita sudah siap. Bersikaplah konsisten terhadap keputusan yang Kita ambil.
3. Ragu-Ragu/ Takut
Kedua masalah psikologis ini berakibat sama: entry pada saat yang terlambat atau bahkan kehilangan kesempatan profit. Benar Kita harus berhati-hati dalam trading Kita. Namun berhati-hati bukan berarti takut. Keduanya berakibat sama. Ketika Anda mengambil posisi Beli atau Jual pada saat yang terlambat maka akibatnya harga dapat berbalik dari trend yang telah Kita prediksikan dan tentu saja rugi terjadi.
Untuk menjadi seorang yang berani namun tetap berhati-hati memang bukan perkara yang sederhana. Yang Anda butuhkan untuk dapat menjadi seperti itu adalah menguasai diri sendiri.
Belajar TBST bukan hal yang mudah, dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan yang sangat-sangat hebat.Bukan hanya itu..memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami dan mengkaji market.
So…kenalilah dirimu sendiri, itu tidak mudah..belajar dan terus belajar…
Apabila secara syari’at sudah dilakukan, pasrahkan hasil akhirnya pada allah SWT, karena hanya Allah pemilik semua ilmu, pemilik semua kesempurnaan.
Selamat berjuang dan sukses