Cerita holy grail

Cerita holy grail,---> Setelah berbulan-bulan keliling ke seluruh penjuru internet, ratusan indikator dicoba, ratusan sistem trading dicoba, dan puluhan robot dicoba, akhirnya saya berkesimpulan bahwa holy grail itu tidak ada. Sampai kapanpun saya cari tidak akan pernah ketemu karena memang tidak ada.


Saya menyadari hal ini setelah membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa holy grail sebenarnya ada tetapi tidak perlu mencari jauh-jauh, cukup berjalan ke depan cermin dan lihat apa yang tampak di cermin itu. Itulah Holy Grail!


Benar, itulah holy grail yang Anda cari-cari, holy grail itu sebenarnya ada di diri Anda sendiri. Hanya saja karena pola pikir belum terarah, belum belajar dan berlatih tekun, masih sedikit pengalaman, akibatnya selalu kalah dalam trading.


Semenjak saat itu, saya berhenti mencari holy grail. Yang saya lakukan adalah menempa diri dan pola pikir agar suatu saat bisa menjadi professional trader. Semoga berkat tulisan ini, banyak yang bisa terbantu dengan berhenti mencari holy grail dan berusaha menempa dirinya sendiri.
(Bambang Sugiarto)

Semua metode pasti ada kelemahannya.

Analisa fundamental bersifat prediksi, oleh karena itu ada unsur subyektif. Bagaimana analis memprediksi angka yang muncul akan dipengaruhi oleh diri si analis sendiri, misalkan data pengangguran di Amerika yang merilis adalah analis dari Amerika, mereka akan cenderung memasang ekspektasi yang bagus untuk negaranya. 


Hal ini yang disebut ‘bias’. Selain itu, reaksi tiap-tiap orang terhadap munculnya angka yang sebenarnya akan berbeda, ambil contoh trader A akan menganggap kenaikan harga rumah sebagai pertanda semakin cepatnya perputaran ekonomi, di sisi lain trader B mungkin beranggapan ini adalah gejala inflasi.

(Bambang S)

Tahapan Menjadi seorang Trader.

Yang Harus Dibaca Trader dan Calon Trader

INI ADALAH TAHAPAN/TINGKATAN SEORANG TRADER UNTUK MENJADI SUKSES BERMAIN DI FOREX N SAHAM DAN SETELAH ANDA BACA TAHAPAN INI MOHON DI SIKAPI DGN BIJAK DAN TIDAK EMOSIONAL.

Level 1 Unconscious Incompetence
Begitu kamu beres menandatangani agreement trading, disinilah kamu berada. Kamu menjadi trader karena kamu mendengar bahwa pendapatan seorang trader bisa mengalahkan pendapatan seorang direktur BUMN. Lagi pula saat simulasi kamu telah profit 3 kali lipat, lalu apa susahnya?. Kamu mungkin bisa profit dengan hasil yang menakjubkan 100 poin sampai 200 poin per lot per hari, namun itu semua hanyalah beginner luck saja. kamu pada awalnya tidak akan percaya, dengan hanya mengandalkan 1 indicator saja, atau bahkan hanya dengan insting (baca artikel tentang insting di psikologi trading), toh kamu bisa profit. Namun sayangnya, market akan mengalahkan kamu. Tidak ada trader yang sukses hanya dengan faktor LUCK. loss demi loss menghampiri kamu, kamu mencoba bertahan namun kalau sampai margin habis, siapa yang bisa tahan??.
Kamu sama sekali tidak menyadari bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tetap mengira kamu bisa trading walaupun semua fakta berkata sebaliknya ( apakah bulan ini profit?, bulan kemarin profit?, tahun ini profit?). Kamu tetap mengira bahwa kamu adalah orang yang spesial, orang yang akan mampu mendapatkan kunci kekayaan dari trading.
Dan kamu tidak menyadari bahwa 90% trader yang gagal juga mempunyai perasaan seperti itu. Kamu tidak mempunyai sistem yang kumplit, kamu dikuasai oleh emosi kamu, kamu selalu averaging posisi jika loss karena kamu ANGER pada market, kamu selalu take profit dalam jumlah yang kecil atau membiarkan profit berubah jadi loss karena kamu dikuasai oleh GREED, kamu tidak pernah trading karena kamu takut/FEAR. Kamu membiarkan diri kamu dikuasai oleh emosi sehingga margin equity kamu menderita. 90% orang yang trading hanya sampai pada level ini, mereka biasanya kapok, berhenti trading dan menganggap ini semua hanya mimpi buruk belaka.sebagian lagi moralnya anjlok, mereka tetap mencari investor dan trading seperti orang gila. dalam sebulan atau dua bulan margin habis lalu mereka mencari mangsa lagi. Mereka masih mengaku sebagai trader namun sebenarnya mereka executor. dan biasanya yang moralnya anjlok ini dengan senang hati akan menjabat sebagai managemen di brokernya. lalu sebagian lagi akan tetap ngantor seperti biasa dan mengaku trader tetapi tidak pernah trading, mereka biasanya menyalahkan dirinya sendiri. Hanya masalah waktu, sampai kapan mereka dapat bertahan di level ini dan waktu selalu menang. 90% Trader ada di level ini, dan hanya 10% sadar dan pindah ke level 2.

Level 2 Conscious Incompetence
Di level ini kamu sadar bahwa kamu tidak bisa trading, kamu tidak memiliki kemampuan untuk trading yang menghasilkan profit secara konsisten. Dan kamu tahu solusinya, kamu sadar bahwa selama di level 1 pikiran kamu dikaburkan oleh emosi kamu sehingga kamu tidak bisa berpikir secara jernih. Di level ini kamu akan mencari holy grail (system yang sempurna, system yang 100% profit, system yang tidak pernah loss), kamu mulai membeli system yang ada di internet, kamu membaca semua website yang ada tentang trading mulai dari UK,
USA, Australia, Europa sampai Russia, kamu baca semua ebook yang ada, kamu praktekan semua system yang kamu peroleh, kamu haus akan ilmu seperti seorang pengembara di padang pasir yang haus akan air minum. Pada level ini kamu akan membaca semua detail tentang indikator, kamu akan test semua indicator yang ada di metatrader, bahkan kamu mungkin akan membuat indikator sendiri ( biasanya gabungan 2 atau 3 indicator), kamu akan bermain-main dengan moving average, fibonnacci lines, pivot point, camarilla pivot, deMark, Fractals, Divergence, DMI. ADX, Bollinger Bands, dan ratusan indicator lainnya. Kamu tahu bahwa market terlalu rumit untuk di predict hanya dengan 1 indicator saja, kamu tahu kombinasi ideal dari masing-masing indicator. kamu tahu percis keunggulan indicator tersebut dan juga kelemahannya. Kamu akan mencoba menerka TOP dan BOTTOM dari market dengan indicator tersebut. kamu akan bergabung dengan chat room trader dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan bodoh pada trader senior. karena kamu tahu kalau kamu tidak bertanya sekarang maka selamanya kamu tidak akan tahu.

Pada akhirnya di level ini kamu akan mendapatkan 5 sampai 10 system yang lengkap dan mencoba mencari tahu system mana yang paling cocok dengan kepribadian kamu. Dari 10% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 7% yang berhasil pindah ke level 3.

Level 3 The EUREKA Moment
Pada akhir level 2, kamu akhirnya menyadari pokok permasalahan bukan terletak di system. Kamu menyadari bahwa kamu bisa mendapat profit bahkan jika hanya menggunakan system yang simpel seperti moving average saja tanpa ada indicator lain, jika kamu bisa menggunakan kepala kamu dan money management yang benar.
Kamu mulai membaca buku tentang psikologi trading, dan mengidentifikasi dengan karakter yang dijelaskan dalam buku itu. Akhirnya datanglah Level Pencerahan. Level pencerahan ini membuat otak kamu menyadari satu hal yang penting, di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi pada market 30 detik kemudian. Kamu mulai menguasai satu system trading dan memodifikasinya sehingga sesuai dengan karakter kamu, dan mampu memberikan lebih banyak profit dibandingkan system yang asli. Kamu mulai trading jika kamu tahu probabilitas untuk profit lebih besar daripada untuk loss, kamu hanya trading jika ada signal dari system kamu, kamu selalu menggunakan stoploss, karena kamu tahu stoploss adalah resiko bisnis yang ada dalam dunia trading. Ketika stoploss kamu kena, kamu tidak emosi karena kamu tahu tak seorangpun bisa memprediksinya, dan itu bukan kesalahan kamu. Trading berikutnya akan meningkat probabilitas profitnya karena kamu tahu system kamu itu system yang profit. Kamu secara seketika menyadari bahwa dalam dunia trading hanya ada satu hal yang penting yaitu konsistensi pada system, psikologi trading dan money management kamu. Dan kedisiplinan kamu untuk melakukan trading apapun yang terjadi. Kamu mempelajari tentang money management, 2% risk, dan hal lainnya. dan hal ini mengingatkan kamu 1 tahun yang lalu ketika ada yang memberi nasehat yang sama padamu dan kamu memilih untuk mengacuhkannya. ketika itu kamu memang belum siap namun sekarang kamu siap. Di level pencerahan, otak kamu akan menerima bahwa kamu tidak bisa meramalkan pergerakan market, karena memang tak seorang pun bisa. Dari 7% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 5% yang berhasil maju ke level berikutnya.

Level 4 Conscious Competence
Oke, Sekarang kamu hanya trading jika dan hanya jika system kamu memberi signal. Kamu cut loss sama gampangnya dengan take profit. karena kamu tahu system kamu akan lebih banyak memberikan profit daripada loss, dan cut loss yang kamu lakukan adalah resiko bisnis yaitu max 2% dari account kamu. Di level ini kamu memulai target dengan profit 20 point per hari, dan setelah kamu mampu melakukannya secara konsisten selama beberapa minggu, kamu meningkatkan target dengan 40 point per hari. Dan hal itu pada akhirnya mampu kamu lakukan. Kamu memang masih harus kerja keras untuk mendapatkannya, memperbaiki system kamu, menguasai emosi kamu, dan melaksanakan money managemen yang kamu pegang. level ini biasanya berjalan sekitar 6 bulan. Dari 5% trader hanya sekitar 3% yang sanggup maju ke level berikutnya.

Level 5 Unconscious Competence

Nah sekarang kamu sampai di level 5, ini adalah level yang paling diharapkan oleh seluruh trader di dunia ini, di level ini kamu bisa trading secara alami, kamu telah menguasai semuanya, kamu bisa Dancing with the Market, kemanapun arah market berjalan, kamu telah open di posisi yang benar, jadi kamu tinggal melihat profit kamu bergerak dari 2 digit ke 3 digit. Inilah level puncak dari seorang trader, inilah level utopia, kamu telah menguasai emosi kamu dan kini kamu trading dengan account yang terus membesar tiap harinya dari kumulatif profit yang kamu peroleh. Kamu akan jadi bintang di trading chat room, dan orang-orang akan mendengarkan apa yang kamu katakan, kamu kenal dengan pertanyaan mereka, karena kamu ada diposisi mereka 2 tahun yang lalu. Kamu akan memberikan saran bagi mereka, namun kamu tahu bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mereka masih trader level 1. Kamu tidak akan mempunyai masalah financial lagi, kamu mampu membeli semua benda yang tersedia untuk dijual, kamu bisa membeli pulau dan trading disana asalkan ada jaringan internet, kamu bisa pindah ke hotel bintang 5, dan menjadi penghuni tetap disana. Kamu mempunyai penghasilan seperti seorang superstar, kamu bisa membuat buku sendiri, kamu bisa trading dengan margin yang tanpa
batas, dan account kamu akan berlipat-lipat dari account awal. Hanya 3% trader yang bisa mencapai level ini. Sekarang kamu bisa dengan bangga berkata " SAYA SEORANG TRADER".

Profesionalisme

Sepanjang kita belum mampu mengalahkan diri kita sendiri, jangan harap kita sukses di dunia trading. Oleh karenanya, tidak semua orang cocok atau berbakat di dunia ini, hanya mereka yang bersyaraf baja, tekun, dan mampu mengendalikan diri saja yang bisa sukses.

Kebanyakan pemula, selalu trading berdasarkan impian cepat kaya dan hanya berfikir satu sisi, hanya laba besar. Ingat, dalam dunia trading salah langkah juga berakibat rugi besar dan jatuh miskin seketika.

Pahami bahwa dibutuhkan profesionalisme yang sangat hebat bila ingin sukses di bidang ini. Bentuk terlebih dahulu profesionalisme tersebut dan baru terjun dengan uang sebenarnya.

Ada beberapa sifat SETAN yang patut di tiru oleh trader


Copas from Dedy Wahyu Purnomo, oleh Bambang Sugiarto


Setan dan manusia memang pada dasarnya 2 makhluk yang berbeda dan saling bermusuhan. Manusia pada umumnya pasti benci kepada Setan karena sifat jahatnya. Namun, di sifat-sifat jahat ini ternyata ada beberapa sifat setan yang patut di tiru.


Mari kita intip beberapa sifat setan yang bisa kita tiru :

1. Pantang menyerah
Setan : tidak akan pernah menyerah selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai.
Manusia : Banyak yang mudah menyerah dan malah sering mengeluh dalam menggapai sesuatu ataupun dalam menghadapi ujian dari Sang Pencipta

2. Kreatif
Setan : Mencari cara apapun dan bagaimanapun untuk menggoda manusia agar tujuannya tercapai, selalu kreatif dan penuh ide.
Manusia : Ingin enaknya saja, banyak yang malas.

3. Konsisten
Setan : dari mulai diciptakan tetap konsisten pada pekerjaannya, tak pernah mengeluh dan berputus asa.
Manusia : Banyak yang mengeluhkan pekerjaannya, padahal banyak manusia lain yang masih nganggur dan membutuhkan pekerjaan.

4. Solider
Setan : Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia.
Manusia : Jangankan peduli terhadap sesama, kebanyakan malah saling bermusuhan, membunuh dan menyakiti.

5. Jenius
Setan : paling pintar otaknya dalam mencari cara agar manusia tergoda.
Manusia : Banyak yang tidak kreatif, bahkan banyak yang jadi peniru dan plagiat, tidak mau menciptakan ide-ide baru.

6. Tanpa Pamrih
Setan : Bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Manusia : Tidak dibayar tidak akan dilakukan.

7. Suka berteman dan kompak
Setan : Mahluk yang selalu ingin berteman, berteman agar banyak temannya di neraka kelak.
Manusia : Banyak yang lebih memilih mementingkan diri-sendiri dan egois.